Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya - Kakek Blogger
iklan banner

Senin, 29 April 2019

Blogger Masih Menjadi Barang Langka di Abdya

Hidup di era digital dan informasi ini tidak sama dengan hidup zaman Siti Nurbaya, yang mengirim surat cinta melalui perantara pihak ketiga. Sehingga sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang blogger untuk mengetahui perkembangan teknologi terbaru.
Ada apa dengan Mimin? | Dok. SIKONYOL.com 
Ketika mendengar kata langka, tidak sedikit kita mencoba berpikir diluar kehidupan nyata yang sedang kita jalani sekarang ini. Misal, “Andai” aku memiliki barang langka, seperti seterika arang cap ayam, pasti para kolektor akan milirik barang itu dengan lirikan jutaan rupiah yang menjanjikan. Walaupun sebenarnya dia (kolektor) belum tentu menjanjikan jumlah jutaan rupiah seperti yang kita bayangkan.

Mungkin barangkali, akibat terlalu berharap dengan motode instan cepat kaya dan banyak uang, maka khayalan kitapun meninggi hingga menembus angkasa biru. Seolah, begitu memilki barang langka maka dengan sendirinya menjadi miliader, banyak uang dan banyak harta. Ternyata tidak!

31 komentar

  1. Malah kalau masih jarang dan langka jadi punya nilai jual ya yang tinggi sebagai blogger, bisa memberi ilmu pada blogger muda di Aceh dan bikin komunitas blogger, asalkan mereka sudah tahu benefit jadi blogger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo di Aceh sih sudah ada Komunitas Blogger, walaupun tidak terlalu aktif. Cuma ini di Kabupaten....

      Hapus
  2. Apa aku aja ya yang gak rajin membaca makanya blognya jadi jarang update hahahha. Maklum sekarang udah agak membelot ke kerjaan lain, tapi sesekali masih ko nulis walau pun tulisan paid wkwkkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kayaknya tamparan keras buat saya.....
      Hahahahaha

      Hapus
  3. Apa mungkin profesi blogger perlu dipromosikan lagi ya? Ternyata masih ada yang belum tahu blogger hehehe...
    Baru ngeh, sesuai dengan nama blognya konyol, mengulas keuntungan jadi blogger mulai dari yang terkahir. Unik, deh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar mereka tambah yakin dan cepat tergerak hatinya untuk menjadi blogger.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Maksudnya, apaan itu.
      Saya kurang paham tanpa penjelasan. Apa mgkin sedang irit bait kata. Hahaha

      Hapus
  5. Profesi blogger langka ya? Waduh, lama-lama nilai jual kita mahal neh, hehe.
    Makasih banyak informasinya Kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana nilai jual, orang tahu pun gak mas.
      Kalo di ibaratkan dgn brang dagangan, barang yg tidak tahu orang biasa nya tdk terjual.

      Hapus
  6. Unik banget mas... memulai dari angka 6 lalu mundur kebelakang. Profesi blogger banyak sekarang mas. udah hampir sama banyaknya dengan warung nasi padang. cuman yang berintegritas masi kurang hehehe

    BalasHapus
  7. ngomong-ngomong blogger yang masih langkah (belum banyak diketahui orang) aku suka bingung tiap ditanya kerja apa sama buibu tetangga sebelah rumah. dijawab blogger dianya nggak ngerti. karena banyak yang nggak ngerti akhirnya tiap ditanya kerjaan aku selalu sebut nama perusahaan tempat aku kerja dulu hahhahaa..

    blogger memang masih belum akrab di telinga banyak orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenpa gak disebut aja Blogger. Ketika di tanya lagi blang blang aja.... Kerja a online.
      Heheheh

      Hapus
  8. Kalau di desaku sudah mulai kenal.sih soalnya sering didatengin bloger di salah satu objek wisatanya hihi, pahamnya sih kaya penulis berita gitu but gpp la wkwl

    BalasHapus
  9. Rajin membaca dan rajin menulis hal itu yang terkadang sulit untuk aku lakukan hahha karena terbentur dengn banyaknya pekerjaan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Membaca itu tidak hnya dgn tulisan. Tapi baclah yg tidak tertulis.

      Hapus
  10. Sebenarnya di daerahku juga masih jarang Blogger. Kalau pun ada ya diem2 aja. Makanya suka gemes kalau ada komunitas yang anggotanya banyak, bisa ngumpul sementara daerahku gak. Tapi ya dinikmati aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma kita tidak bisa berdiskusi untuk saling berbagi informasi.

      Hapus
  11. Eh bukannya di Aceh banyak blogger ya?
    Setuju banget rajin baca itu sebanding dengan menulis. Org yang kaya kosakata dan mampu menulis banyak kata biasanya krn banyak baca.
    Kalau di tempatku blogger udah lbh dikenal sih mas, bahkan kyk pihak bank gtu kalau misla ngajuin KPR udah mengenali profesi ini hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak sih banyak itu hanya terpusat di Banda Aceh (prov) saja. Sdgkan di daerah level kabupaten masih sangat langka.

      Hapus
  12. Hmm.. langka untuk dianggap sebagai profesi mungkin aku bisa jawab IYA. Banyak di luar sana yang belum mengetahui banyak bahwa menjadi blogger juga bisa mendapat penghasilan.

    Padahal kalau aku lihat blogger itu banyak banget tersebar di seluruh Indonesia. Cuma beberapa diantaranya masih anggap kegiatan blogging sebagai hobi*

    BalasHapus
  13. Mungkin ini kesempatan berharga untuk mensosialisasikan profesi blogger dengan begitu, blogger ga akan jadi sesuatu yang langka lagi deh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cumak konsekuensinya harus siap di cibirin.
      Hehehehe

      Hapus
  14. Eny setuju banget loh, intinya blogger itu memang sesuatu hal yg spesial di Banjarmasin juga lumayan langka bang .... Tapi Eny bangga bisa jadi blogger ahahahaha

    BalasHapus
  15. Hahaiii.. Berjiwa peneliti . Iya sih bener jdi blogger duh ya sebelum publish tulisan biasanya kita lakukan riset kecil2an dlu biar tulisan lebih pas dan tepat sasarn

    BalasHapus
  16. Dikotaku pun ngga ada komunitas blogger, mas.
    Jadi ngga ada acara temu kumpul blogger gitu.

    Awalnya sodara2ku aja pada bingung lihat aku utak atik nulis kalimat di kompi, kirain mereka aku lagi nulis status medsos ..,hahaha ..
    Kujelasin kalau ini blog.
    Pada bingunglah mereka, apa itu blog ..., Wwwkkkk

    BalasHapus


EmoticonEmoticon